Donggala – Gempa yang berpusat di Kabupaten Donggala Jumat (28/9) lalu mengakibatkan sejumlah rumah rusak di Marana, Kecamatan Sindue. Di antara rumah yang rusak, ada lokasi yang mengeluarkan air berwarna hitam.
“Air warna hitam muncrat dari lantai rumah,” kata Mohamad Dong, warga Marana Rabu (17/10).
Gempa ini, kata Dong, sangat dahsyat. Yang rusak kebanyakan rumah penduduk.
Menurut Dong, gempa pertama berkekuatan magnitude 5,9 skala Richter (SR) pada Jumat (28/9) sore, jam 15.00. “Saya sampaikan kepada tetangga untuk jaga-jaga dan waspada,” ujarnya.
Tiga jam kemudian, terjadi gempa yang berpusat di Kecamatan Sirenja, Donggala. Keluarga Dong dan sejumlah warga langsung mengungsi.
Gempa ini berkekuatan magnitude 7,4 SR, terjadi pukul 18.02.44 Wita (17.02.44 WIB). Gempa sangat kuat mengguncang Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Pusat gempabumi pada koordinat 119.85 BT; 0.18 LS pada kedalaman 10 kilometer.
Marana berada di antara pusat gempa di Sirenja dan Kota Palu. Jarak dari Marana ke pusat gempa, lebih kurang 40 kilo meter.
“Tidak ada korban jiwa di Marana,” katanya.
Di Marana, terdapat potensi air panas. Lokasi ini salah satunya didekat gedung observasi hilal Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) palu.
Komentar tentang post