MANGROVE memegang peranan penting dalam penyediaan sumber pangan perikanan, perlindungan pesisir, penyerap karbon, serta meredam gelombang dan pemanasan global. Dibandingkan dengan hutan tropis, hutan mangrove luasnya hanya satu persen.
Hari ini, 26 Juli, telah ditetapkan UNESCO sebagai hari internasional untuk konservasi ekosistem mangrove, World Mangrove Day.
Hari mangrove dicetuskan dalam dokumen “Proclamation of the International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem” November 2015.
Ini tahun ketiga peringatan hari mangrove yang pertumbuhan dan perkembangannya terus mengalami penyusutan. Oceanconference.un.org menyebutkan bahwa sekitar 67 persen hutan mangrove global telah hilang akibat pembangunan pesisir, budidaya perairan, polusi dan kegiatan manusia lainnya.
Upaya mengembalikan ekosistem ini terus digalakkan dengan melakukan restorasi, rehabilitasi, perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Hal ini penting dilakukan sebagai komitmen dalam mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir, perikanan berkelanjutan, ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan penyerapan CO2 di atmosfir.
UNESCO, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyebutkan mangrove adalah ekosistem yang langka, spektakuler dan produktif, berada di antara darat dan laut.
Komentar tentang post