Jumat, Desember 19, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Eksplorasi

Belajar dari Semangat Capt Gita Ardjakusuma

redaksi
18 Desember 2018
Kategori : Eksplorasi
0
Ekspedisi pinisi

FOTO: DARILAUT.ID

USIA bukan menjadi penghalang bagi Capt Gita Ardjakusuma (74 tahun) untuk terus berlayar.

Setelah menghadiri peluncuran program Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa, di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sabtu (15/11), Capt Gita belum langsung balik ke Jakarta.

Bersama tim ekspedisi, Gita bergabung dalam pelayaran. Di kapal, Gita bukan hanya memberikan pelatihan bagi semua anak buah kapal, tetapi juga mengatasi kendala dalam pengurusan administrasi.

Berkaitan dengan olah gerak kapal layar, menurut Gita, terdapat area sudut mati angin (no-go-zone). Setiap kapal memiliki karakter yang berbeda. Sehingga sudut mati anginnya berbeda-beda.

“Kebahagiaan bagi saya bisa bersama-sama Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa, program ini menjadi percontohan kapal layar latih pertama di Indonesia,” kata Gita yang lahir di Garut, 29 Desember 1944.

Ekspedisi pinisi
FOTO: DARILAUT.ID

Pada 1974, Gita pernah membawa perahu layar tipe ketch dari Taiwan Utara ke Jakarta, atas perintah Sudomo (waktu itu, Wakil Panglima Komando Keamanan dan Ketertiban).

Capt Gita kemudian dikenal sebagai nakhoda pinisi legendaris. Pada 1986, Gita bersama sejumlah anak buah kapal, termasuk dua wartawan (dari Kanada dan Kompas) menyeberangi Samudera Pasifik.

Kapal pinisi ini berlayar dari Jakarta, melewati Bitung, Sangihe Talaud dan Filipina. Kemudian, kapal pinisi mengambil posisi ke Honolulu (Hawaii), terus ke Vancouver (Kanada).

Halaman 1 dari 3
123Selanjutnya
Tags: Ekspedisi Pinisi Bakti NusaGita ArdjakusumaISKINDOYayasan Makassar Skalia
Bagikan17Tweet10KirimKirim
Previous Post

Ingin Berlayar di Kapal Pinisi, Ini Tata Tertibnya….

Next Post

Layar Terkembang Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa

Postingan Terkait

Ekspedisi BRIN-OceanX, Mempelajari dan Menghormati Lautan

Ekspedisi BRIN-OceanX, Mempelajari dan Menghormati Lautan

12 September 2025
Inilah Karya Prof Adrian Bernard Lapian tentang Kelautan dan Maritim 1964 – 2009

Belajar Kajian Maritim Dari Adrian Bernard Lapian

25 September 2023

Peneliti Temukan Potensi 16 Spesies Baru di Kalimantan Tengah

200 tahun Alfred Wallace: laboratorium hidup evolusi Wallacea semakin disesaki pembangunan

BRIN Fokus Riset Laut Dalam di Wilayah Timur Indonesia

BRIN dan Chinese Academy of Sciences Kerja Sama Riset Kelautan

15 Spesies Paus Terlihat di Laut Cina Selatan

Ada Fitoplankton yang Berbahaya

Next Post
EPBN

Layar Terkembang Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa

Komentar tentang post

TERBARU

Kaleidoskop 2025: UNG Catat Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Terbanyak

Siklon 09S Terletak di Selatan Jawa Tengah

Peran Penting Layanan Meteorologi dan Hidrologi

Banyak Negara Terjebak Dalam Siklus Kerusakan Berulang, Saatnya Menuju Pembangunan Berbasis Risiko

Kemdiktisaintek Siapkan Pembebasan Biaya Pendidikan Bagi Mahasiswa Terdampak Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar

BRIN Perkuat Kebijakan Kuota Tangkap Satwa Liar 2026 Berbasis Riset Ilmiah

AmsiNews

REKOMENDASI

Mencemaskan Kota Gorontalo

UNG dan UNTAD Perkuat Kolaborasi Lewat Kunjungan Benchmarking Senat Akademik

Pengamat: Penenggelaman Kapal Pelaku Illegal Fishing Berdampak Positif

Tsunami Selat Sunda, 30 Orang Hilang, 168 Meninggal Dunia

Badai Tropis Ma-on mendarat di Guangdong, Cina selatan

Hilang Kontak, Kapal Cahaya Murni Belum Tiba di Bitung

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.